5 Tips Camping di Green Coral Tanjung Lesung
Mencoba Camping, Hotel atau Villa di Tanjung Lesung?
"Tuing.." tiba-tiba suara notifikasi whatsapp terdengar dari smartphone saya. Saya membukanya dan melihat gambar tenda berwarna hijau yang dilengkapi matras. Di bawahnya ada message dari Rene, "Kita camping yuk di Tanjung Lesung"
Rene adalah pecinta alam, beberapa kali ia naik gunung mengikuti pendakian umum. Sedangkan saya, pengalaman camping
yang saya ingat waktu SD adalah di lapangan samping rumah di Bandung.
Itu pun jam 11 malam saya masuk rumah karena kedinginan, lalu tidur di
kamar. Setelah itu, di SMA saya pernah camping di Ranca Upas, karena terpaksa sebagai pelatihan mengikuti OSIS.
Jadi saya hanya menjawab ajakan camping di Green Coral Tanjung Lesung, dengan emoticon nyengir kuda:p
Rene lalu mengundang saya bergabung dalam group whatsapp, ia mengajak keluarga @diniros yang sudah bersama kami liburan ke New Zealand dan keluarga @zaratulkhairi yang bersama kami liburan ke Tasmania untuk camping di Green Coral. Di group whatsapp tersebut, semua orang tampak bersemangat, kecuali saya yang masih ragu.
Seperti biasa, saya diberi tugas menghubungi pihak hotel untuk menanyakan masalah availability
dan harga. Oleh Pak Adi, Marketing Tanjung Lesung, kami diberi tiga
opsi: menginap di hotel, villa atau camping. Diskusi terus mengalir
semakin seru di group whatsapp kami, apakah akan dua malam camping, atau satu malam camping dan satu malam di villa tiga kamar.
"Gimana kalau saya mau pipis malam-malam?" tanya saya via whatsapp. Dua ibu yang lain menjawab, "Nanti kita anterin deh." Saya masih juga ragu, "Gimana kalau kepanasan di tenda?" Rene mencoba menenangkan, "Kan, ada kipas angin di tendanya." Saya masih ragu, "Gimana kalau saya mati gaya?" Rene jawab, "Kamu bawa laptop aja" Ya baiklah, saya pun mengalah dan memutuskan mengambil paket dua malam di tenda. Everybody was happy, kecuali saya yang tetap ragu:p
Kami membayar DP 50% pada saat booking,
Rp 1.200.000 untuk keluarga kami (berempat) menginap satu malam,
termasuk tenda yang dilengkapi kipas angin dan colokan listrik, tiga
matras, dan makan tiga kali sehari ditambah sekali snack. Biaya malam
kedua kami bayar di lokasi. Kiddos#2 tidak perlu membayar, menurut pihak
Marketing Hotel, anak sampai dengan umur 4 tahun gratis. By the way, di kontrak tertulis DP tidak bisa dikembalikan. Haduh.
Keraguan saya sirna ketika melihat betapa happy kiddos melihat tenda pertama mereka :) |
Perjalanan dari Jakarta ke Green Coral Tanjung Lesung
Mobil yang sudah kami sulap menjadi flat bed untuk kiddos |
Kami meninggalkan rumah jam 05.30 pagi, dan kena macet di Lawson tidak jauh dari rumah:p Yup kami membeli dulu makan pagi di Lawson sebelum memulai perjalanan.
Rute yang kami ambil
adalah: Tol Jagorawi - Tol Dalam Kota - Tol Jakarta Merak dan exit di
Serang Timur - Pandeglang - Labuan - Tanjung Lesung. Total kilometer
yang kami tempuh 200 KM. Setiap bertemu tempat istirahat di pinggir tol
kami berhenti untuk toilet break. Jika tidak banyak berhenti, rasanya 4 jam pun sudah bisa sampai. Total waktu yang kami butuhkan saat itu adalah 5 jam.
Jalanan yang kami lalui mulus. Memasuki kota Serang mengarah ke Pandeglang, kami melewati beberapa dealer motor Honda di kanan dan kiri jalan. Menunjukan jaringan Honda yang luar biasa*ehm! #apaseh
Kami juga melewati tempat makan "Durian Jatuh H. Arief". Nyesel juga enggak mampir sewaktu kami mengarah ke Tanjung Lesung. Kami sempatkan berhenti sejenak di tempat durian yang hits itu ketika pulang ke Jakarta. Sayangnya semua durian sudah habis, diserbu para penikmat long weekend. Kami harus puas membeli durian pancake.
Jalanan yang kami lalui mulus. Memasuki kota Serang mengarah ke Pandeglang, kami melewati beberapa dealer motor Honda di kanan dan kiri jalan. Menunjukan jaringan Honda yang luar biasa*ehm! #apaseh
Kami juga melewati tempat makan "Durian Jatuh H. Arief". Nyesel juga enggak mampir sewaktu kami mengarah ke Tanjung Lesung. Kami sempatkan berhenti sejenak di tempat durian yang hits itu ketika pulang ke Jakarta. Sayangnya semua durian sudah habis, diserbu para penikmat long weekend. Kami harus puas membeli durian pancake.
There Will Always Be The First Time For Everything
Kami tiba jam 11 siang di Green Coral, para wisatawan dari Jakarta belum banyak yang datang. Kawasan camping
dan pantai tidak ramai. 10 menit berada di sana, saya langsung jatuh
cinta dengan rindangnya pepohonan di sekitar area restoran dan tenda.
Ini adalah pengalaman camping pertama bersama kiddos. Walaupun tidak camping sungguhan, tapi tetap saja pengalaman pertama. Apa saja yang harus dibawa? Bisakah kita memasak di area camping Green Coral?
Berikut kami share beberapa tips untuk Anda yang berencana melakukan camping di Green Coral Tanjung Lesung:
Ini adalah pengalaman camping pertama bersama kiddos. Walaupun tidak camping sungguhan, tapi tetap saja pengalaman pertama. Apa saja yang harus dibawa? Bisakah kita memasak di area camping Green Coral?
Berikut kami share beberapa tips untuk Anda yang berencana melakukan camping di Green Coral Tanjung Lesung:
1. Bawalah Tambahan Kipas Angin
Satu-satunya yang berat buat saya dari pengalaman camping
pertama dengan anak ini adalah menahan panas di dalam tenda (terutama
pada siang hari). Green Coral menyediakan satu kipas angin untuk setiap
tenda. Tapi satu kipas angin tidak cukup, percaya deh! Sayangnya hal ini
tidak pernah di mention oleh para travel blogger yang sudah menulis
tentang Green Coral. Atau mungkin lebih baik tidak ditulis ya, supaya
saya mau mencoba:p
Saya dan kiddos#1 di dalam tenda |
Malam setelah kami pulang liburan di Tanjung Lesung, kami mampir ke Giant untuk grocery shopping. Kami melihat sebuah AC portable yang sedang discount. Hmm, mungkin seharusnya kami membawanya agar merasa nyaman di tenda:D
Berminat membawa ini ke tenda? |
2. Jangan Lupa Membawa Tikar ataupun Kasur Lipat
Karena di dalam tenda
panas, kami menggelar kasur lipat di kawasan rindang yang banyak angin,
dekat dengan restoran Green Coral. Jangan lupa membawa tikar ya, untuk
mencari tempat "escape" dari panasnya tenda di waktu siang.
3. Bawa Snack Secukupnya dan Bawalah Kotak Makan Kosong
Area favorit untuk piknik |
3. Bawa Snack Secukupnya dan Bawalah Kotak Makan Kosong
Pihak manajemen Green Coral menyediakan makanan berlimpah untuk kami, dan setiap kali jam makan ada mie goreng favorit kiddos#2. Kesalahan terbesar kami adalah tidak membawa tempat bekal makanan! Ahhh..menyesal sekali. Jadi setiap kali makanan tidak habis, kami tidak bisa membungkusnya untuk disimpan dan dimakan setelah berenang di pantai. Kami membawa beberapa biscuit dan cup noodle. Sebetulnya makanan ringan bisa kita beli juga di Beach Club, namun harganya mahal.
Roti bakar untuk snack porsi 5 orang *glek |
4. Bawa Perlengkapan Renang Lengkap
Saya membawa pelampung tangan, kacamata renang, sunblock, handuk, baju renang tangan panjang untuk kiddos, bahkan alat snorkel kiddos. Not too mention, topi untuk saya berenang. Nah loh, berenang pun pake topi donk biar tetep hits:D
Selfie di laut, iya... dengan topi:D |
Kiddos#1 loves snorkel so much |
Tidak ada toko yang
menjual peralatan mandi di dekat area Tanjung Lesung, jadi pastikan Anda
membawa peralatan mandi lengkap. Saya membawa sabun cair yang tinggal
setengah, juga shampoo yang seadanya. Untungnya saya bisa meminta
shampoo tambahan kepada @diniros.
5. Enjoy Where Ever You Are
Tip yang kelima ini
sesungguhnya bukan hanya untuk camping di Tanjung Lesung sih, tapi hal
ini adalah yang kiddos ajarkan kepada saya selama 3 hari 2 malam di
Tanjung Lesung.
Mereka enggak pernah complaint panas, yang ada mereka sangat enjoy
main pasir, naik pohon, berenang jam berapapun termasuk siang bolong.
Kami benar-benar mempunyai waktu keluarga yang menyenangkan. Akhirnya
saya tidak membawa laptop, buku yang saya bawa pun tidak sempat dibaca
karena asyik bermain bersama kiddos.
Kiddos with their fave tree. Enggak ada playground, pohon pun jadi |
It's the beauty to travel with your kids, they teach you to slow down and relax. Dan saya mendapatkan hal itu di Green Coral Camping Ground Tanjung Lesung.
We will be back, soon I hope.
0 Comments